Sejenak di dalam benak ini terlintas 'apa yang yang sudah saya lakukan
demi perubahan ini?'. Sebuah perenungan yang harus dipikirkan lebih
matang lagi untuk membuat perubahan yang berarti untuk kita kedepannya.
Jangan menjadikan waktu yang ada terbuang begitu saja.
Karena terkadang manusia itu terlena karena dua hal yaitu kesempatan dan kesehatan.
Hadis
Nabi tentang “lima perkara sebelum lima perkara” itu maksudnya adalah
supaya kita mempergunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya,
sebelum hilangnya kesempatan tersebut.
Hadis tersebut diriwayatkan Imam Hakim dalam kitab al-Mustadrak.
Lima perkara tersebut adalah sebagai berikut:
1. “Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu”.
Masa
muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan,
kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi,
keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua
menghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi
tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya dengan usaha saat kita masih
muda. Maka dari itu masa muda hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan
yang bermanfaat hingga tidak menyesal di kemudian hari.
2. “Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu”.
Disini
kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal
yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya,
menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri
kita, hingga tidak sempat lagi untuk sekedar mengunjungi kerabat.
3. “Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu”.
Hal
ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan
yang sifatnya diluar prediksi manusia, seperti halnya sakit. Sakit
disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika
kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa mempergukannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur waktu.
4. “Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu”.
Tidak
terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada
kita, baik itu berupa materi atau lainnya, maka hendaknya kita
memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan menghambur-hamburkan.
5. “Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu”.
Yang
terakhir ini merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita
diberi kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya
merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak
akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani sesuai
tuntutan kemaslahatannya.
Lima hal itu merupakan inti misi dan
visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana
kita “mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya”.
Mempergunakan
kesempatan adalah bentuk pasrah pada upaya & usaha, bukan pada
hasil. Prinsip pasrah pada upaya & usaha akan membentuk jiwa yang
teguh, tegar, kuat, dan tidak mudah putus asa. Bila suatu saat upaya
kita belum menghasilkan target yang kita harapkan, maka kita tidak
lantas putus asa, karena kewajiban kita adalah berupaya. Berupaya dan
berupaya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !